KRATON SURAKARTA HADININGRAT - Istana Jawa Kuno dengan Sentuhan Eropa
Kraton Surakarta Hadiningrat atau yang kemudian lebih dikenal sebagai Kraton Kasunanan Surakarta telah berdiri sejak ratusan tahun lalu. Kraton ini adalah “penerus” dari Kerajaan Mataram Islam. Setelah berganti-ganti pusat pemerintahan mulai dari Kotagede, Pleret hingga Kartasura, pemberontakan kuning oleh etnis Tionghoa memaksa Mataram untuk memindahkan Kratonnya ke Desa Sala. Konflik internal dan campur tangan Belanda kemudian memaksa kerajaan ini pecah menjadi Kasunanan Sebuah lorong sempit menghubungkan museum dengan kompleks utama kraton. Untuk menghormati adat istiadatnya, kita tidak diperbolehkan mengenakan celana pendek, sandal, kaca mata hitam, dan baju tanpa lengan. Sandal juga dilepas dan kita harus berjalan tanpa alas kaki di atas pasir pelataran yang konon diambil dari Pantai Selatan. Pohon Sawo Kecik yang menaungi pelataran membuat udara senantiasa sejuk. Secara jarwa dhosok, nama pohon itu dimaknai sebagai lambang yang artinya sarwo becik atau serba baik. Yang menarik adalah patung-patung Eropa yang menghiasi istana sehingga menghasilkan kombinasi apik arsitektur Jawa Kuno dengan sentuhan Eropa. Patung-patung ini merupakan hadiah dari Belanda yang dulu memang memiliki hubungan sangat dekat dengan Kasunanan Surakarta. Sebuah menara tinggi di sebelah selatan pelataran bernama Panggung Songgobuwono menjadi ciri khas kraton ini.
Belum puas menjelajahi bangunan kraton, YogYES meminta seorang tukang becak untuk mengantar mengelilingi seluruh kompleks kraton. Duduk santai di dalam becak menyusuri jalan-jalan di dalam kraton menjadi pengalaman tersendiri. Sampai di Alun-Alun Selatan, terlihat dua gerbong kereta tua terparkir disana, yaitu Kereta Pesiar Raja dan Kereta Jenazah. Namun gerbong-gerbong ini sudah tidak lagi berfungsi karena rel-relnya sudah banyak yang berubah menjadi pemukiman penduduk. Di sisi alun-alun yang lain, sekawanan kerbau putih yang terkenal dengan sebutan kebo bule Kyai Slamet terlihat asyik merumput. Kerbau-kerbau ini dianggap keramat oleh masyarakat Solo dan selalu diarak pada kirab sekatenan ataupun kirab malam 1 Sura.
Copyright © 2010 YogYES.COM
Jadwal Buka
Senin - Kamis pk 09.00 - 14.00 WIB
Sabtu - Minggu pk 09.00 - 13.00 WIB
Harga Tiket
Bangsal Pagelaran: Rp 2.500
Museum: Rp 8.000
Ijin kamera/video: Rp 3.500
Senin - Kamis pk 09.00 - 14.00 WIB
Sabtu - Minggu pk 09.00 - 13.00 WIB
Harga Tiket
Bangsal Pagelaran: Rp 2.500
Museum: Rp 8.000
Ijin kamera/video: Rp 3.500
0 komentar:
Posting Komentar